Kalian pasti sering liat sisa makanan di restauran, pesta pernikahan, atau di pasar yang nantinya akan menjadi sampah. Nah, sampah tersebut kalau dikumpulkan jumlahnya ngga sedikit loh, sahabat mikapena. Berdasarkan Institution of Mechanical Engineers, setidaknya pada tahun 2013 setengah dari total makanan yang diproduksi manusia terbuang menjadi sampah. Di negara miskin dan berkembang, sebagian besar makanan terbuang dalam proses produksi dan pengolahannya karena proses yang belum efisien. Sedangkan di negara maju, makanan terbuang lebih banyak dari sisi konsumsinya dan setiap individu dapat membuang sekitar 100 kg makanan per tahun.
Yuk, lanjut ke fakta penting sampah makanan yang perlu kita ketahui!
# 1 Kita terlalu banyak menyia-nyiakan makanan
Sebagian besar sampah organik kita adalah limbah makanan. Lihatlah sampah organik Anda (kami yakin berharap Anda memisahkan sampah organik dari non-organik), dan perhatikan jenis masalah organik yang Anda lemparkan di sana:
Kulit buah dan sayuran, tulang ikan, kaki ayam, bahan makanan kadaluwarsa, makan malam kemarin yang belum dimakan, dan banyak lagi – beberapa masih segar, yang lain mungkin sudah memberikan bau fermentasi yang khas – siap untuk membusuk.
picture via sciencemeetsfood
Apakah Anda memperhatikan berapa banyak sisa makanan yang Anda dan keluarga Anda hasilkan dalam satu hari?
FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menyebutkan bahwa sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi di dunia untuk konsumsi manusia setiap tahun – sekitar 1,3 miliar ton – hilang atau terbuang.
Di Indonesia sendiri, kita menghadapi kenyataan bahwa hampir 13 juta ton makanan terbuang setiap tahun. Makanan yang terbuang bisa memberi makan sekitar 28 juta orang, jumlah kelaparan yang sama di Indonesia (menurut sebuah penelitian yang dibuat oleh Detik Finance).
Mempertimbangkan bahwa sampah organik adalah salah satu penyumbang terbesar pemanasan global, pernyataan tentang situasi limbah makanan di Indonesia telah menarik banyak perhatian dari para ahli makanan dan limbah di seluruh dunia.
Coba tebak, negara mana yang memegang juara EIU’s 2016 pembuang makanan dunia? Bukan, bukan Amerika Serikat. Karena tidak peduli berapa banyak kita mendengar tentang makan berlebihan dari Amerika Serikat, mereka tampaknya hanya menghamburkan hampir 277 kilogram makanan per kapita setiap tahun pada tahun 2016. Indonesia jauh lebih buruk dari itu dengan kita membuang hampir 300 kilogram makanan per orang setiap tahun. Nomor satu World Food Waster tahun 2016 dari EIU tidak lain adalah Arab Saudi dengan negara membuang hampir 427 kilogram makanannya per orang setiap tahun.
Mengapa negara kita Indonesia dan Arab Saudi membuang begitu banyak makanan? Salah satu alasannya terletak pada tradisi yang hampir serupa antara kedua negara: upacara perkawinan yang berlebihan. Ditemukan bahwa 90 persen makanan yang dipasok selama upacara perkawinan di Indonesia dan Arab Saudi berakhir di kotak sampah karena orang-orang menggunakan acara semacam itu untuk memamerkan status mereka.
Sekarang, dengan semua masalah makanan dan organik yang terbuang, apakah Anda pernah bertanya-tanya apa dampak sampah organik Anda terhadap lingkungan?
# 2 Sampah organik yang dicampur dan diabaikan adalah salah satu penyumbang terbesar pemanasan global
Meskipun kami tidak suka mengatakannya, kami harus memberi tahu Anda bahwa plastik dan sampah tak-terdegradasi lainnya bukanlah satu-satunya masalah bagi kita saat ini, limbah yang bisa terdegradasi juga mengambil bagian dalam memperburuk situasi lingkungan kita saat ini.
Satu hal yang harus Anda ingat: sebagian besar waktu, bukan sampah yang merusak lingkungan kita, tetapi cara kita memperlakukannya. Sampah plastik menjadi masalah karena kami terus memproduksinya tanpa peduli tentang bagaimana kami akan mendaur ulangnya pada akhirnya. Mikroplastik menjadi gangguan bagi kita karena kita terus membuangnya tanpa memastikan bahwa sampah-sampah plastic kita tidak akan berakhir di laut.
Hal serupa terjadi dengan sampah organik: semuanya tergantung pada bagaimana kita memperlakukannya. Sampah organik menyimpan manfaat yang tak terhitung jumlahnya bagi kehidupan kita: sampah organic dapat dibuat menjadi kompos yang dapat menutrisi bagian tanah kita yang kurang subur, sampah organik bisa menjadi makanan bergizi bagi hewan peliharaan dan stok hidup kita tercinta, sampah organic juga berguna untuk pengadaan sumber energi terbarukan: biogas. Sampah organik sangat berharga dan banyak manfaatnya, tetapi hanya jika kita membiarkannya membusuk dengan cara yang benar dan paling bertanggung jawab.
Food Waste
# 3 Reaksi Anaerobik (tanpa oksigen) dari Sampah Organik Menciptakan Gas Metana (CH₄) yang Berbahaya bagi Lapisan Ozon Kita
Dekomposisi anaerobik (nol-oksigen) dari sampah organik menghasilkan gas metana (CH₄) dalam prosesnya, dan gas metana adalah jenis Gas Rumah Kaca (GHG) yang mempercepat degradasi lapisan ozon bumi kita.
Berikut adalah semua hal yang mungkin Anda pernah dengar tentang sampah organik:
- Sampah organik harus dipisahkan dari non-organik.
- Bersihkan barang-barang daur ulang dari sampah organik sebelum membuangnya ke tempat sampah sehingga tidak akan mencemari proses daur ulang nanti.
- Karena sampah organik dapat membusuk, Anda sebaiknya menyimpan sampah organik dengan baik di dalam kompartemen tertutup sehingga tidak akan menyebarkan bau tidak menyenangkan ke sekitarnya, atau lebih buruk: menarik hama dan bakteri berbahaya ke tempat tinggal Anda.
Semua tips di atas benar dan sangat disarankan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi tambahkan satu poin lagi ke daftar tugas Anda:
Pastikan bahwa sampah organik Anda tidak bercampur dengan sampah lain di TPA dan akhirnya melepaskan gas metana ke udara.
source: Bioenergy International
Satu hal yang tidak boleh Anda lakukan dengan sampah organik Anda:
"Membungkus atau menyimpan sampah organik Anda dalam plastik dan membuangnya tanpa memisahkannya terlebih dahulu."
Nah, gimana nih sahabat mikapena? Setelah mengetahui faktanya, yuk makanlah dengan bijak dan pisahkan sampah-sampah kalian. Hal kecil yang dilakukan berulang kali akan menjadi besar dan berdampak baik setidaknya untuk diri kita sendiri.
Semangat ya, sahabat mikapena! :)
Sumber : http://waste4change.com/3-important-facts-about-food-waste-that-you-need-to-know/2/
Komentar
Posting Komentar