Metode Olahraga di Bulan Ramadhan
Keseimbangan adalah kata
kunci dari ajaran
Islam. Keseimbangan tersebut
meliputi kebutuhan jasmani dan
rohani. Dimana olahraga
diperlukan untuk memperkuat
badan, dan kebersihan rohani
untuk mengontrol sekaligus mengarahkan
jasmani untuk melakukan
aktivitas yang baik juga benar. Jika berat salah satunya dikhawatirkan
keseimbangan terganggu. Menurut Mahmud (2000: 61-62) bahwa antara
hati, jiwa, akal, dan ruh
pengertiannya saling berkorelasi, saling bergantian tempat, dan
memiliki kemiripan satu sama lain dalam
berbagai hal. Sedangkan orang yang
tidak mengetahui interelasi
dan kemiripan antara
keempat hal tadi
sering kali terperosok kedalam
kesalahan. Untuk itu, agar tidak terjadi kesalahan olahraga di bulan ramadhan,
maka seseorang harus mengetahui metode yang akan digunakannya.
Saat puasa, penentuan intensitas
dalam berolahraga sangat
penting. Menurut Djoko
P.I (2000: 14) intensitas adalah
kualitas yang menunjukkan
berat-ringannya latihan. Olahraga
di bulan ramadhan dapat dilakukan dengan intensitas 40% hingga 50% lebih
sedikit dari zona latihan yang biasa dilakukan. Contoh: apabila biasa lari lima
kali seminggu selama satu jam,
maka saat puasa cukup lakukan
jalan cepat tiga kali seminggu, masing-masing 30 menit. Setiap
berolahraga di bulan ramadhan juga jangan lupa melakukan pemanasan dan
pendinginan. Lakukan gerakangerakan peregangan (stretching),
dengan tujuan dapat terhindar dari cedera atau nyeri otot setelah melakukan olahraga (http://jadilangsing.com/exercise/exercise_detail).
Seorang yang sedang berpuasa apabila memungkinkan dapat melakukan
sedikit olahraga di rumah dengan
beban tubuh sendiri (latihan kalistenik).
Hal itu untuk
merangsang otot agar tetap digunakan. Penggunaan otot secara
sederhana ini bisa membantu mencegah de-training yang sangat cepat menyebabkan
katabolik.
Puasa memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk
beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan
usus beristirahat selama
beberapa jam dari
kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan
luka yang ada
sehingga dapat menutup rapat.
Proses penyerapan makanan juga berhenti
sehingga asam amoniak,
glukosa dan garam tidak masuk ke
usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi membuat
komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan,
dari segi gerak (olah raga), dalam
bulan puasa banyak
sekali gerakan yang
dilakukan terutama lewat
pergi ibadah
(http://www.scribd.com/doc).
Olahraga selama puasa
jangan dilakukan terlalu
berat. Sebab akan
menguras tenaga, kekurangan
cairan atau dehidrasi, apalagi jika tinggal daerah iklim panas. Cukup olah
raga ringan seperti senam ringan, jalan
dan jogging selama 20 s/d 30 menit. Waktu
pelaksanaan olahraga:
1) Saat menjelang buka puasa, jika haus atau lemas karena kurangnya kadar
gula dalam darah hanya berlangsung
beberapa saat saja. Waktu berbuka
dapat segera diatasi
dengan minum minuman manis. Berbeda jika olahraga yang
dilakukan pagi atau siang hari.
Jika terjadi haus
atau lemas tentu akan menimbulkan
masalah, karena waktu berbuka puasa masih lama.
2) Usai salat tarawih
3) Menjelang sahur. Apabila olahraga menjelang berbuka puasa tentu harus
menyesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika rasa lemas dan haus cukup
mengganggu, ini merupakan
bahasa tubuh atau gejala
kita kekurangan cairan
dan gula darah.
Maka sebaiknya olahraga
tidak dilakukan
(http://www.jantungku.com/2008/09/).
Untuk olahraga lain,
bisa menggunakan sepeda,
spinning atau jalan
pakai treadmil. Olahraga seperti jalan sehat atau jalan cepat juga bisa
menjadi pilihan. Olahraga kardio tersebut justru dianjurkan sebelum
berbuka puasa. Latihan
pembakaran yang berfungsi
untuk kardiovaskular tersebut bermanfaat saat perut kosong. Satu
atau setengah jam
sebelum berbuka, latihan kardio
bisa membakar lemak
untuk dipergunakan sebagai
energi. Menurut personal trainer profesional Jefry Sihite,
latihan seperti, yoga, pilates, body balance, lebih tepat
dilakukan saat berpuasa. Selain intensitas rendah, latihan tersebut juga
memiliki manfaat bagi
pikiran dan jiwa (http://rumahdiabetes.com/2007).
Nah, banyak banget kan manfaat
dari puasa untuk kesehatan tubuh kita itu, untuk menjaga tubuh kita tetap sehat
pada saat puasa juga ada kan caranya? Udah tau kan sekarang? Ayo jangan
malas-malasan ya puasanya. ^^
Referensi :
Yudik_Medikora_April_2009_Pengaruh_Olahraga_di_Bulan_Puasa.pdf
Komentar
Posting Komentar